Mengelola modal kerja (working capital) secara efektif, krusial bagi setiap usaha—apapun usaha yang dijalankan. Jika salah kelola, bukan hanya bisa membuat operasional perusahaan menjadi tidak lancar, bahkan bisa bikin bangkrut. Sehingga, bisa dikatakan bahwa: pengelolaan modal kerja sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apa saja komponen modal kerja itu, bagaimana caranya mengelola modal kerja secara efektif?
Apa Itu Modal Kerja Yang Sesungguhnya, Apa Saja Elemennya?
Istilah “Modal Kerja”, sesungguhnya sudah dikenal luas. Tidak hanya pengusaha kelas konglomerat yang biasa menyebut “Kredit Modal Kerja,” penjual pasir kubikanpun kenal dengan jenis kredit yang satu ini.
Mas Tugiyo pemilik warung sebelahpun bisa mengatakan “kekurangan modal kerja” ketika ingin menambah barang dagangannnya jual pulsa HP
Namun apa yang disebut dengan “modal kerja” oleh Mas Tugiyo mungkin hanya sebagian, atau bahkan sama sekali berbeda dengan “modal kerja” dari perspektif keuangan maupun akuntansi.
Tergantung:
- Jika yang dimaksudkan oleh Mas Tugiyo adalah uang untuk membayar tambahan sewa perluasan warung, berarti tidak sama dengan modal kerja dari perspektif keuangan.
- Jika yang dimaksudkan oleh Mas Tugiyo adalah uang untuk membeli rak pajangan HP atau kartu perdana, berarti tidak sama dengan modal kerja dari sudut pandang keuangan.
- Jika yang dimaksudkan oleh Mas Tugiyo adalah uang untuk merehab warung supaya lebih kinclong, berarti tidak sama dengan modal kerja menurut akuntansi dan keuangan.
Menurut keuangan maupun akuntansi, yang dimaksud dengan modal kerja adalah modal (tidak selalu dalam bentuk kas) yang dipergunakan untuk menjalankan aktivitas pembentukan jasa/produk yang dijual, di sepanjang siklus, yang waktu perputarannya relatif singkat—biasanya di bawah satu tahun buku.
Catatan: Yang dimaksud dengan perputaran di sini adalah perubahan bentuk (wujud) dari awal hingga kembali lagi ke bentuk semula. Perputaran kas misalnya, adalah perubahan dari kas menjadi bentuk lain, hingga akhirnya kembali ke bentuk kas lagi.
Untuk kasus Mas Tugiyo misalnya, rak pajangan HP bukan bagian dari modal kerja karena wujudnya akan tetap rak—tidak akan pernah berubah menjadi kas kembali, karena tujuan utama Mas Tugiyo bukan untuk jualan rak. Sedangkan stok kartu perdana adalah bagian dari modal kerja karena wujudnya bisa berubah menjadi penjualan, pendapatan lalu kembali ke bentuk kas dalam waktu yang relatif singkat.
Nah itu kan warung pulsa—yang sudah pasti aktivitas dan volumenya jauh lebih kecil dan lebih sederhana jika dibandingkan dengan mini market, apalagi perusahaan berskala korporasi. Bagaimana dengan di perusahaan berskala menengah atau besar?
Pada dasarnya sama, hanya saja ragam dan skalanya lebih besar dan proses perputarannya lebih rumit. Nah, apa saja itu?
Jika dilihat di Neraca perusahaan, yang masuk dalam kelompok modal kerja adalah: semua jenis aktiva lancar—mulai dari kas, piutang dagang, hingga persediaan barang.
Sekalilagi yang merupakan elemen modal kerja meliputi: Kas, Piutang, Surat Berharga, dan Persediaan barang dagangan. Keempat akun ini memiliki perputaran yang pendek—yang jika salah kelola (mismanaged), bukan saja mengganggu operasional perusahaan tetapi juga bisa bikin bangkrut. Sebaliknya jika dikelola secara efektif, minimal bisa membuat operasional perusahaan berjalan mulus. Lebih bagus lagi jika dapat menciptakan peluang untuk memperoleh keuntungan.
jurnalakuntansikeuangan
CAN CONSULTING
Jasa akuntansi | Standar operasi prosedur | Pembukuan | Review laporan keuangan | Audit | Software akuntansi
Phone/SMS/Whatsapp: +62-81-9010-11177