Konsep Nilai Waktu Uang (Time Value of Money)

Konsep akan Nilai Waktu Uang

Nilai waktu uang atau time value of money adalah salah satu topik yang sangat penting dalam bidang manajemen keuangan terutama dalam bidang investasi. Nilai waktu uang mengacu pada nilai uang pada waktu tertentu dibandingkan dengan waktu yang lain. Sebagai contoh, nilai uang Rp100.000,- saat ini tentunya lebih berharga daripada nilai sebesar uang tersebut pada 5 tahun mendatang. Ini disebabkan karena adanya inflasi atau tingkat suku bunga
Dalam konsep nilai uang, kita akan membahas tentang
1.Present value (nilai uang saat ini) dan
2.Future value (nilai uang di waktu mendatang).

Present Value mengacu pada nilai uang saat ini dari arus kas yang akan datang yang didiskon dengan tingkat diskon yang sesuai. Pada kasus ini, diskon menghitung present value sejumlah uang di masa yang akan datang.
Present Value (PV) dirumuskan dengan PV = 1 / (1 + r)^t, dengan r tingkat bunga dan t periode waktu.

Future value mengacu pada jumlah uang investasi yang bertumbuh selama periode tertentu dengan adanya tingkat suku bunga (interest rate).
Tingkat bunga sendiri terbagi menjadi bunga sederhana dan bunga majemuk. Bunga sederhana adalah bunga yang diterima hanya sebesar besar bunga dari uang yang diinvestasikan, sedangkan bunga majemuk adalah bunga yang dikenakan berasal dari bunga dari uang yang diinvestasikan serta bunga dari bunga yang diperoleh dari periode sebelumnya.
Future Value (FV) biasa dirumuskan dengan FV = (1 + r)^t dengan r tingkat bunga dan t periode waktu.

Demikian pembahasan dasar akan nilai waktu uang yang umumnya digunakan dalam menghitung nilai investasi perusahaan.

CAN CONSULTING
Jasa akuntansi | Standar operasi prosedur | Pembukuan | Review laporan keuangan | Audit | Software akuntansi
www.canconsulting.net / www.ccaccounting.wordpress.com
e. info@canconsulting.net
Phone/SMS/Whatsapp: +62-81-9010-11177, +62-24-70137070

KOMPOSISI PENJUALAN DALAM PERENCANAAN LABA

Salah satu tujuan yang paling mendasar (fundamental) dari perusahaan adalah memperoleh tingkat laba tertentu sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek, dalam mencapai laba tersebut dibutuhkan perencanaan  sistematik agar dapat dilaksanakan oleh semua tingkatan perusahaan, dimulai dari tingkatan terbawah sampai dengan tingkat manajeman yang teratas.

Implementasi dari perencanaan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan analisis biaya-volume-laba yaitu dengan  menganalisa hubungan return antara biaya variabel, biaya tetap, volume penjualan dan harga penjualan serta efek hubungan volume unit dengan laba.

Volume Penjualan

Volume penjualan dapat diartikan sebagai komposisi penjualan yang merupakan kombinasi relatif berbagai jenis produk, terhadap total pendapatan penjualan dalam satu perusahaan manajemen harus berusaha agar mencapai kombinasi atau komposisi penjualan yang dapat menghasilkan jumlah laba yang paling besar. Ini dapat dicapai jika komposisi penjualan sebagian besar terdiri atas produk yang mempunyai laba kontribusi yang tinggi.

Perubahan komposisi penjualan dari jenis produk yang mempunyai laba kontribusi rendah ke jenis produk yang mempunyai jenis laba kontribusi rendah mengakibatkan total laba berkurang.

Laba

Laba dalam pengertian umum adalah keuntungan yang berarti kenaikan dalam ekuitas (aktiva bersih) yang timbul dari transaksi  atau kejadian lain dan kondisi tertentu, yang dapat mempengaruhi entisitas selama periode tertentu kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi dari pemilik. Laba yang cocok digunakan untuk kepentingan pengukuran kemampuan menghasilkan laba dalam perusahaan adalah laba kontribusi. Menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Manajemen, “Laba Kontribusi merupakan kelebihan pendapatan penjualan di atas biaya variable”. (Mulyadi,2002;230). Informasi laba kontribusi memberikan gambaran jumlah yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan untuk menghasilkan laba bersih.

Analisis Biaya-Volume-Laba

Analisis Biaya-Volume-Laba

1.         Harga jual produk / jasa

2.         Volume / tingkat harga

3.         Biaya variabel per unit

4.         Total biaya tetap

5.         Komposisi produk / jasa yang dijual

“Analisis hubungan Biaya-Volume–Laba (Cost-Volume-Profit) merupakan teknik untuk menghitung perubahan dampak harga jual, volume penjualan, dan biaya terhadap laba, untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek, atau dalam suatu periode akuntansi tertentu dengan mendasarkan analisisnya pada variabilatas penghasilan-panghasilan penjualan maupun biaya volume kegiatan sehingga teknik-teknik tersebut akan dapat digunakan dengan baik sebagai alat perencanaan laba dalam jangka pendek”.(Mulyadi,1993;223)

“Analisis Biaya-Volume–Laba menghasilkan informasi dampak perubahan harga jual, biaya dan atau volume penjualan terhadap laba bersih”.(Mulyadi,1993;271)

“Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan suatu metode estimasi bagaimana perubahan variabel-variabel berikut yang akan mempengaruhi laba: biaya variabel per unit, harga jual per unit, jumlah biaya tetap per periode,volume penjualan dan bauran penjualan. Analisis Biaya-Volume-Laba adalah pemeriksaan bagaimana jumlah pendapatan dan jumlah biaya berubah seiring dengan perubahan volume penjualan.”(Henry Simamora, 1999, 159)

Faktor-faktor yang mempengaruhi laba  :

1.         Perubahan harga jual  per unit barang dagangan, produk, atau jasa yang dijual.

2.         Perubahan jumlah biaya tetap

3.         Perubahan biaya variabel per unit

4.         Kombinasi perubahan harga jual per unit, total barang tetap, biaya variabel per unit, dan biaya tetap per unit.

CAN CONSULTING
Jasa akuntansi | Standar operasi prosedur | Pembukuan | Review laporan keuangan | Audit | Software akuntansi
www.canconsulting.net / www.ccaccounting.wordpress.com
e. info@canconsulting.net
Phone/SMS/Whatsapp: +62-81-9010-11177, +62-24-70137070